Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein

Beranda

Kamis, 26 Desember 2013

Resensi: Kumpulan Cerpen Ratu Imajiner



Judul          : Ratu Jeruk Nipis
Pengarang : Primadonna Angela
Penerbit      : PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Tebal          : 160 halaman

Primadonna Angela, penulis berbakat yang satu ini lahir di sebuah kota mungil bernama Rumbai pada tanggal 7 Oktober. Keinginannya untuk menjadi penulis telah lahir sejak ia duduk di bangku SD. Selain gemar membaca, Donna juga menggandrungi anime dan manga, mengoleksi (kartu pos, prangko, buku, kartu telepon, koin, dan lain sebagainya), dan menulis.

Buku pertamanya, Quarter Life Fear, diterbitkan Gramedia Pustaka Utama pada tahun 2005. Menyusul Belanglicious dan Love at First Fall yang terbit pada awal tahun 2006. Jangan Berkedip! ditulisnya bersama partner hidupnya, Isman H. Suryaman. Menyusul Quarter Life Dilemma, Big Brother Complex, Resep Cinta, Kintaholic, DJ & JD, QueryPita, dan Resep Cherry. Sekarang Primadonna Angela berdomisili di Bandung dengan partner hidupnya serta buah hati mereka, Riordan Azad Zen dan Sachika Haniyya Evereska.
Kumpulan cerpen “ Ratu Jeruk Nipis“ secara tidak langsung membuat ketertarikan ingin membacanya. Berbeda dengan judul-judul cerpen pada umumnya, cerpen ini lebih terlihat modern. Apalagi ini TeenLit, tentu anak remaja jaman sekarang menyukai hal yang berbau up to date. Sayangnya dalam pengambilan judul, pembaca akan dengan mudah bisa mengetahui permasalahan/situasi cerita.
Yang paling terlihat menonjol adalah mengenai pengembangan karakter seorang “ratu”. Hampir disetiap cerpennya kali ini, ia memposisikan seorang gadis yang terobsesi pada satu hal sehingga membuatnya tampak menjadi seperti ratu. Dapat dilukiskan dalam cerpen “Ratu Jeruk Nipis”. Menceritakan tentang seorang anak laki-laki bernama Ray yang sedang berpacaran dengan Shari. Shari anak perempuan yang nyaris sempurna. Cantik, baik, dan senang berbagi pada sesama. Hanya satu kekurangannya, maniak jeruk nipis. Mulai dari shampoo, lotion, penganan, minuman, harus ada unsur jeruk nipisnya. Cerpen lainnya, misal “Revenge is Best Served Hot!”, tidak jauh berbeda dengan “Ratu Jeruk Nipis”. Cerita ini juga mengangkat sebuah karakter perempuan yang terobsesi oleh suatu hal, waktu.
Ada pula cerita fiksi lama dengan tema yang sudah sering sekali didengar oleh kebanyakan orang dalam cerpen “Metamorphosis Clara”. Seorang gadis yang awalnya jelek/buruk rupa dan penakut kemudian berubah menjadi cantik jelita serta pemberani. Namun tentu saja ceritanya tidak dibuat sesederhana itu. Donna telah mengolahnya menjadi cerita yang lebih nyata sehingga fenomenanya dapat diterima oleh masyarakat, bukan seperti cerita dongeng.
Secara keseluruhan pembawaan ceritanya dapat membawa pembaca ke dalam cerita. Pendeskripsian yang lengkap dan berwawasan luas bisa menuntun pembaca untuk berimajinasi pada situasi seperti apakah yang digambarkan. Bahasa yang digunakan pun cukup mudah dimengerti. Beberapa kata dalam bahasa Inggris seperti yang diselipkan juga menambah variasi tersendiri agar pembaca tidak jenuh.
Sebagai penulis TeenLit dan MetroPop, karya-karya Primadonna Angela berciri khas mengusung kehidupan sehari-hari dalam cerita yang menyentuh dan menggelitik. Ratu Jeruk Nipis adalah buku kedua belas dan kumcernya yang pertama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar