Hetalia: Axis Powers - Liechtenstein

Beranda

Senin, 23 Desember 2013

Contoh Naskah Pidato Peringatan Hari Pendidikan Nasional

Assalamualaikum wr. wb.

Kepada Ibu Suminingsih yang saya hormati serta teman-teman yang saya banggakan dan saya cintai.
Marilah kita panjatkan puji syukur kepada Tuhan yang Maha Kuasa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul di sini untuk menghadiri acara peringatan Hari Pendidikan Nasional (HARDIKNAS) yang tepatnya diperingati setiap pada tanggal 2 Mei. 


Hadirin yang berbahagia,
Perlu diingat bahwa kita sekarang sudah sampai pada masa pendidikan yang sejahtera. Ya, sejahtera, merdeka.  Tentu saja yang saya maksud itu jika dibandingkan dengan zaman yang dulu. Beberapa diantaranya yaitu sebelum munculnya tokoh pendidikan bangsa Indonesia, pada saat itu orang-orang yang bisa bersekolah hanyalah para anak bangsawan dan priyayi saja. Rakyat jelata tentu tidak bisa sekolah. Coba bayangkan jika kalian hidup pada jaman itu? Bisa dipastikan hanya segelintir orang atau bahkan tidak ada yang bersekolah. Maka dari itu, sebagai wujud usaha mensejahterakan rakyat Indonesia secara menyeluruh, muncullah seorang tokoh Guru bangsa yang senantiasa memberikan sumbang sih yang sangat besar bagi Pendidikan Indonesia. Beliau adalah Kihajar Dewantara, orang yang memprakarsai berdirinya lembaga pendidikan Taman Siswa. Sampai saat ini pun beliau masih dikenang, menjadi motivasi, inspirasi dan taulan  bagi para guru dan pelajar pada umumnya.
Di sisi lain, untuk periode sekarang, misalnya saja sekitar tahun 2005. Sempat terdengar kabar bahwa dalam sistem pendidikan, pemerintah akan membagi jalur pendidikan menjadi dua jalur besar, yaitu jalur formal standar dan jalur formal mandiri. Pembagian jalur ini berdasarkan perbedaan kemampuan akademik dan finansial siswa. Jalur formal mandiri diperuntukkan bagi siswa yang mapan secara akademik maupun finansial. Sedangkan jalur formal standar diperuntukkan bagi siswa yang secara finansial bisa dikatakan kurang bahkan tidak mampu.
Dengan kata lain jalur formal mandiri adalah jalur bagi siswa kaya sedangkan jalur formal standar adalah jalur bagi siswa miskin. Konyol memang. Saya sampai tidak habis piker, bisa-bisanya pendidikan dikotak-kotakkan berdasarkan tingkat fianansial dari peserta didik. Dalam hal ini, pemerintah berdalih bahwa pada jalur formal mandiri akan disediakan beasiswa bagi siswa yang kurang mampu miskin agar dapat menuntut ilmu pada jalur ini. Yang jadi pertanyaan sekarang adalah “Berapa banyak sich beasiswa yang disediakan?”.
Pemerintah sendiri menyatakan bahwa setidaknya akan ada lima persen siswa miskin yang bersekolah di setiap sekolah yang menyelenggarakan jalur formal mandiri. Menurut saya, hal ini juga merupakan salah satu bentuk kebodohan yang lain. Coba saja kita bayangkan, seandainya ada seorang siswa miskin yang memperoleh beasiswa untuk bersekolah di jalur formal mandiri yang notabene tempat sekolahnya siswa kaya. Bukankah kondisi seperti ini malah menjadikan siswa miskin ini menjadi minder dan rendah diri. Ketika teman-temannya selalu mengenakan seragam yang bersih dan tersetrika dengan rapi dengan menggunakan pelembut dan pewangi pakaian sedangakan siswa miskin ini hanya mampu mengenakan seragam bekas alias hibahan dari tetangganya, bukankah kondisi seperti ini malah menjadikan siswa miskin ini menjadi objek tontonan bagi siswa-siswa kaya?
Jadi apakah pembagian jalur pendidikan ini merupakan salah satu misi pemerintah dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa?
Menurut saya, pendidikan lah satu-satunya jalan bagi bangsa kita dalam mengejar ketertinggalan dengan bangsa lain. Saya cukup salut dengan pemerintah Kamboja dan Thailand yang mulai berbenah diri dengan berfokus pada pendidikan warga negaranya. Kedua negara ini mulai merintis pendidikan gratis bagi warganya. Pemerintah Kamboja sendiri mulai mengalihkan sembilan belas persen dari total anggarannya yang biasanya digunakan sebagai angaran militer untuk mendukung pengembangan pendidikan.
Hadirin yang saya hormati,
Walaupun pemerintah di negara kita baru melaksanakan program wajib belajar 9 tahun secara lancar di tahun 2010, tentu itu bukan alas an bagi kita untuk bersikap semakin menyepelekan pendidikan dan menirukan tindakan pemerintah. Harusnya kita semakin bersemangat untuk lebih memajukan kualitas pendidikan di Negara Indonesia kita tercinta ini. Tanamkan jiwa patriot dan nasionalisme kalian! Semangat untuk semakin maju! Dan semangat untuk menghadapi UN! Saya percaya Anda semua kelak akan menjadi juara di masa mendatang. Amin.
Sekiranya cukup itu saja yang dapat saya sampaikan, mohon maaf apabila ada salah kata. Terimakasih atas perhatiannya dan tetap semangat!

Wassalamualaikum wr.wb.


1 komentar:

  1. Kadang Pintar: The Online Casino of India with
    Kadang Pintar, the online casino that brings you the 제왕카지노 best casino games 온카지노 and slots 1xbet korean from South Africa.

    BalasHapus